Contact Cursor Image
Don't be shy
Drop a Line

Perjalanan sebagai Freelance Web Designer & Webflow Developer

Halo! Saya Azhar Bhagas, seorang Freelance Designer & Webflow Developer.

Dua tahun terakhir ini merupakan perjalanan yang penuh dengan tantangan dan pelajaran yang sangat berharga — mulai dari belajar UI/UX Design sampai bisa mendapatkan projek dari klien/agency dari manca negara dan memutuskan untuk menjadi full time freelancer.

Kali ini, saya akan sharing tentang bagaimana perjalanan saya dari waktu ke waktu, bagaimana proses dan pelajaran apa yang saya dapatkan di setiap perjalanannya.

Awal Mula Belajar UI/UX Design

Di pertengahan tahun 2021, saya memutuskan untuk belajar UI/UX Design di salah satu bootcamp yang cukup terkenal yaitu Purwadhika Digital School. Saya memilih UI/UX Design karena melihat adanya peluang yang sangat besar di industri ini, dan juga sesuai dengan passion saya miliki di bidang desain & logic. Sebelumnya saya tidak memiliki latar belakang sarjana apapun. Namun di industri kreatif seperti ini, nampaknya pendidikan formal tidak menjadi suatu keharusan.

Selama 6 bulan saya belajar di sana, saya diarahkan untuk fokus membuat portofolio yang menarik dan berisi study case dan personal projek yang telah saya kerjakan. Tidak lupa saya membuat website portfolio agar lebih terlihat meyakinkan. Setelah merasa puas dengan hasilnya, baru mulailah saya apply ke beberapa desain agensi yang sedang membutuhkan UI/UX Designer.

Fokus untuk memperbagus portofolio-mu dulu sebelum apply ke perusahaan

Magang: Langkah Pertama

Saat melamar di desain agency, saya lebih memilih untuk mengajukan diri sebagai 'anak magang' dulu daripada langsung apply sebagai karyawan full-time. Pertimbangannya karena kesempatan diterimanya jauh lebih besar — melihat portofolio dan pengalaman saya di bidang UI/UX juga terbilang masih sangat baru. Namun, tujuan utama saya saat magang adalah membuktikan bahwa saya bisa bekerja dengan baik dan memberikan dampak positif bagi perusahaan, sehingga layak untuk dijadikan sebagai karyawan tetap. Dan alhamdulillah-nya, sebelum masa magang selesai, saya sudah ditawari posisi untuk menjadi karyawan full-time. Perlajarannya adalah:

Masuk dan tunjukkan kemampuanmu dulu, baru orang akan melihat dan mempercayai hasil kerjamu

Menjadi Full-Time UI/UX Designer

Setelah resmi menjadi full-time UI/UX Designer di perusahaan desain agency, saya jadi mendapat kesempatan untuk belajar dan mengasah kemampuan desain setiap hari. Disinilah tempat saya untuk memperbanyak jam terbang dan bereksperimen pada desain yang sebelumnya belum pernah saya coba.

Meskipun awalnya desain saya masih belum bagus, namun setelah mengerjakan banyak projek dan diarahkan langsung oleh creative director, maka lama-kelamaan skill desain saya semakin berkembang. Ini juga tidak lepas dari lingkungan teman-teman kantor yang jauh lebih berpengalaman dan lebih bagus secara skill desain, sehingga saya bisa belajar langsung dari mereka.

Perbanyak jam terbang, dan belajar dari orang-orang yang jauh lebih hebat darimu

Mempelajari Webflow

Setelah setahun bekerja sebagai UI/UX Designer, saya mulai tertarik untuk mempelajari hal baru yang juga berkaitan dengan UI/UX Design, yaitu Web Development. Awalnya, keresahannya muncul ketika banyak desain yang saya buat tidak dapat didevelop oleh programmer.

Kemudian saya teringat ada tools web development yang bisa membuat website custom tanpa menggunakan koding, yang bernama Webflow. Singkat cerita, saya mulai belajar Webflow secara mandiri di Youtube disela-sela waktu libur.

Setelah bereksperimen dengan membuat beberapa projek Webflow, akhirnya saya mengetahui bahwa ada peluang untuk menghasilkan uang dari jualan template Webflow. Ini menjadi win-win solution bagi saya yang waktu itu masih sulit mendapatkan klien freelance. Karena saya bisa bebas membuat berapapun template yang saya mau jual, dan bisa sekaligus menjadi tambahan portofolio saya.

Peka terhadap setiap kesempatan yang ada di sekitarmu, karena mungkin itulah yang akan menjadi jalan untuk mengubah masa depanmu

Memulai Karier Sebagai Freelancer

Setelah konsisten menghasilkan pendapatan dari jualan template webflow, saya mulai aktif di sosial media untuk menunjukkan hasil karya saya. Tawaran freelance projek pun mulai berdatangan dari teman dekat, keluarga, hingga agensi dan klien dari luar negeri. Sampai saat ini sudah lebih dari puluhan projek website yang telah saya kerjakan, baik itu untuk template ataupun projek freelance. Semua marketing dikerjakan dengan cara organik dengan sharing di akun Twitter dan Instagram.

Tunjukkan hasil karyamu setiap hari, karena itulah pintu awal klien bisa menemukanmu.

Setelah sekitar 6 bulan saya menjalani freelance, dan pendapatan dari sini sudah mencapai 2-3x lipat dari gaji sebagi full time, maka saya memutuskan untuk resign dari kerjaan full time dan fokus menjadi freelancer. Ini membuat saya bisa:

  • Mendapatkan penghasilan lebih besar, karena dibayar per projek bukan per bulan
  • Memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel, tidak harus berada di kantor selama 8 jam
  • Bebas memilih klien mana saja yang ingin saya kerjakan

Kesimpulan

Saat ini saya sudah menjadi Freelance Web Designer & Webflow Developer yang bisa menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya, dengan tetap memiliki work life balance dan waktu kerja yang sangat fleksibel. Namun hal ini bisa saya dapatkan bukan tanpa proses dan perjuangan. Maka tetaplah kejar mimpimu dan tetap bersabar pada setiap prosesnya.

Ini pun masih belum akhir dari pejalanan saya, mungkin masih akan ada lagi perjalanan selanjutnya? Kita lihat saja!

Terima kasih yang sudah membaca sampai akhir, semoga bisa bermanfaat yaa!